Pada tahun 1824, Gubernur Jenderal van der Capellen
membujuk kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan untuk memperbarui Perjanjian
Bongaya, tetapi Bone bersikeras menolaknya. Setelah van der Capellen pergi
meninggalkan Bone, Ratu Bone memimpin kerajaan-kerajaan Bugis melancarkan
perang. Mereka merebut wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda dan berhasil
membantai dua garnisun Belanda. Tentunya pihak Belanda tidak tinggal diam,
segera melancarkan serangan balasan.
Pada tahun 1825, pasukan Belanda berhasil memukul pasukan Bone. Penaklukan yang terakhir dan menentukan kekalahan Bone, baru terjadi pada tahun 1908. Bone harus menandatangani Perjanjian Pendek atau plakat pendek (Korte Verklaring).
Pada tahun 1825, pasukan Belanda berhasil memukul pasukan Bone. Penaklukan yang terakhir dan menentukan kekalahan Bone, baru terjadi pada tahun 1908. Bone harus menandatangani Perjanjian Pendek atau plakat pendek (Korte Verklaring).
No comments:
Post a Comment